Senin, 18 Oktober 2010

SEJARAH TUHAN

Link

SEJARAH TUHAN

Pada mulanya, manusia menciptakan satu Tuhan yang merupakan Penyebab Pertama bagi segala sesuatu dan Penguasa langit dan bumi. Dia tidak terwakili oleh gambaran apa pun dan tidak memiliki kuil atau pendeta yang mengabdi kepadanya. Dia terlalu luhur untuk ibadah manusia yang tak memadai. Perlahanlahan dia memudar dari kesadaran umatnya. Dia telah menjadi begitu jauh sehingga mereka memutuskan bahwa mereka tidak lagi menginginkannya. Pada akhirnya dia dikatakan telah menghilang.Begitulah, setidaknya, menurut satu teori, yang dipopulerkan oleh Wilhelm Schmidt dalam The Origin of the Idea of God, yang pertama kali terbit pada 1912. Schmidt menyatakan bahwa telah ada suatu monoteisme primitif sebelum manusia mulai menyembah banyak dewa. Pada awalnya mereka mengakui hanya ada satu Tuhan Tertinggi, yang telah menciptakan dunia dan menata urusan manusia dari kejauhan. Kepercayaan terhadap satu Tuhan Tertinggi (kadangkadang
disebut Tuhan Langit, karena dia diasosiasikan dengan ketinggian) masih terlihat dalam agama suku-suku pribumi Afrika. Mereka mengungkapkan kerinduan kepada Tuhan melalui doa; percaya bahwa dia mengawasi mereka dan akan menghukum setiap dosa. Namun demikian, dia anehnya tidak hadir dalam kehidupan keseharian mereka; tidak ada kultus khusus untuknya dan dia tidak pernah tampil dalam penggambaran. Warga suku itu mengatakan

Minggu, 17 Oktober 2010

Refleksi 2008: 13 Peristiwa Penting Untuk Diingat Ummat

Arrahmah Jihad Analysis - Detik berganti menit, berganti jam, berganti hari, kemudian menjadi bulan. Bulan-bulan terlewati, terangkai menjadi setahun. Setahun pun terlewati sudah. Kita telah meninggalkan tahun 2008/1429 H dan memasuki tahun 2009/1430 H. Sepanjang tahun 2008/1429 H banyak peristiwa telah terjadi baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain-lain. Berikut 13 peristiwa penting untuk diingat ummat sebagai refleksi tahun 2008.

1. Awal tahun baru 2008 dikejutkan oleh munculnya video dari sayap media Al Qaeda, As Sahab. Video berdurasi 50 menit itu menampilkan Adam Gadahn, alias Azzam Al Amriki, mualaf asal Amerika yang kini menjadi pejuang terkemuka Al Qaeda. Video dengan judul An Invitation to Reflection and Repentance ini tentu saja sarat pesan dan propaganda, khususnya menjelaskan kelemahan kebijakan luar negeri Amerika dan peradaban kristen barat serta kekalahan mereka di tangan Islam dan kaum Muslimin. Klimaksnya, Adam Gadahn yang tampil dengan sorban warna merah dan putih khas Arab itu mengambil paspor Amerikanya dari kantong dada, menunjukkan untuk di close up kamera kemudian merobek-robeknya sebagai bentuk protes atas perlakuan Amerika terhadap tahanan Muslim.

Source: http://arrahmah.com/index.php/blog/read/2919/refleksi-2008-13-peristiwa-penting-untuk-diingat-ummat#ixzz12eKh3a6S

Rabu, 07 Juli 2010

Sejarah Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi, dari Jarnet hingga Jardiknas menuju ke South East Asian Education Network (SEA EduNet)

Abstrak

Program pemanfaatan dan pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Departemen Pendidikan Nasional bukan sebuah program yang disusun “tiba masa tiba akal”, melainkan sebuah program yang telah dirintis dan dijalankan dalam beberapa tahap. Setiap tahapan disusun dengan mempertimbangkan kondisi pada saat itu dan keberlanjutannya pada masa-masa selanjutnya. Juga disusun hal-hal yang bersifat pendukung agar setiap program dapat berfungsi dan berjalan secara maksimal. Secara umum, program TIK di Depdiknas dimulai pada tahun 1999 melalui program Jaringan Internet (Jarnet), yang selanjutnya secara berturut-turut dikembangkan program Jaringan Informasi Sekolah (JIS), Wide Area Network (WAN) Kota, Information and Communication Technology Center (ICT Center), Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas), dan untuk ke depan akan dikembangkan South East Asia Education Network (SEA EduNet).Seluruh program disusun dengan target yang jelas dan berkesinambungan, sehingga pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dapat menjadi bagian dari infratruktur dunia. Infrastruktur ini juga dibarengi dengan pengembangan SDM yang sesuai, sehingga perangkat yang dikembangkan tidak menjadi tumpukan barang bekas yang tanpa makna. Diharapkan ke depan, pengembangan infratruktur tidak berhenti sampai pada level Asia Tenggara, tetapi mampu diperluas hingga ke level Asia dan Dunia. Hal ini akan menjadikan Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain dalam pemanfaatan dan pengembangan infrastruktur telkonologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan.

1. PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, baik dari segi jumlah penduduk, luas wilayah, kekayaan alam dan sumber daya yang dimiliki.

Namun, kebesaran ini juga membawa beberapa tantangan di dalam mengelola seluruh sumberdaya yang ada dan untuk membawa negara ini semakin maju. Salah satu contoh tantangan adalah kondisi geografis negara Indonesia yang membentang dari Barat ke Timur, yang terdiri atas 14.000 pulau besar dan kecil serta diselingi dengan laut dan selat.

Kondisi ini pasti menyulitkan pelaksanaan beberapa program pemerintah yang membutuhkan kecepatan dan keluasan. Salah satu program utama yang mengalami tantangan ini adalah dunia pendidikan.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945, maka pendidikan adalah hak mutlak bagi warganegara Indonesia, dimana menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut.

Berbagai daya dan upaya dikerahkan untuk memenuhi amat tersebut dan melibatkan seluruh alat yang dapat dimanfaatkan, termasuk pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan merupakan sebuah alat di dalam mencapai tujuan pedidikan, yaitu mencerdaskan anak bangsa, dimana di dalam pengembangannya terbagi atas beberapa hal, yaitu infrastruktur, SDM dan konten. Ketiga hal tersebut dilaksanakan secara paralel, karena satu sama lain harus saling mendukung untuk dapat menjadi sebuah alat yang lengkap untuk dimanfaatkan di dalam pencerdasan anak bangsa.

2. PEMBAHASAN

Khusus di Departemen Pendidikan Nasional, perkembangan infrastruktur, SDM dan konten di dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi telah dimulai sejak abad 19 dan mengalami akselerasi yang cukup tinggi pada awal abad 20, yaitu pada tahun 1999 hingga saat ini.

Beberapa program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya Infrasruktur adalah:



1. Jaringan Internet (Jarnet)
2. Jaringan Informasi Sekolah (JIS)
3. Wide Area Network Kota (WAN Kota)
4. Information and Communication Technology Center (ICT Center)
5. Indonesia Higher Education Network (Inherent)
6. Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas)
7. South East Asian Education Network (SEA EduNet)



2.1 Jaringan Internet (2000)

Sebelum tahun 1999 sebenarnya secara parsial Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan maupun menjalankan program yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), utamanya untuk sarana komunikasi antar institusi dan otomatisasi pendataan. Beberapa diantaranya adalah pembuatan mailing list untuk komunikasi langsung antara pusat dengan daerah, menggalakkan pembuatan web site bagi sekolah untuk penyebaran informasi bagi sekolah tersebut serta penyusunan berbagai program pendataan berbasis TIK.

Namun, untuk pengembangan infrastruktur secara nasional dan dalam jumlah besar dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) pada tahun 2000 dalam sebuah program yang disebut dengan Jaringan Internet atau Jarnet.

Latar belakang program ini adalah untuk mendukung pemercepatan internetisasi sekolah-sekolah di Indonesia khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Hal ini karena SMK mulai diwajibkan untuk memiliki alamat email dan juga diminta untuk memiliki web site untuk sarana promosi sekolah masing-masing. Hal ini ditandai dengan perkembangan mailing list Dikmenjur yang pada awalnya hanya memiliki 2 orang anggota dan saat ini telah memiliki 5700 anggota dengan rata-rata komunikasi sebesar 600 email per-bulan.

Tujuan dari program ini adalah:



1. Mempercepat pelaksanaan Internetisasi di SMK Negeri dan Swasta.
2. Meningkatkan komunitas antar SMK.
3. Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki.
4. Menyediakan sarana mendapatkan informasi terkini dan media pembelajaran bagi warga sekolah dan masyarakat umum.
5. Menyediakan media promosi sekolah dalam rangka peningkatan minat/animo masyarakat terhadap SMK.
6. Menjadikan jarnet bagian dari unit produksi agar mengembangkan warnet di sekolah.



Dengan demikian bantuan Jarnet di sekolah selain untuk memperkenalkan pemanfaatan teknologi informasi kepada segenap warga sekolah, juga untuk memberi dorongan agar sekolah dapat meningkatkan kinerjanya dengan mendayagunakan komputer yang ada, serta memperkenalkan Internet sebagai sarana mencari informasi dan sarana komunikasi yang efektif dan efisien.

Bantuan Jarnet ini dimaksudkan agar digunakan untuk pengadaan peralatan dan pelatihan pemasangan jaringan lokal (LAN) di sekolah.

Program pengembangan Jaringan Internet diperuntukkan bagi semua SMK Negeri/ Swasta di Kabupaten/Kota. Sampai dengan tahun 2003 terdapat 744 SMK yang sudah memiliki jaringan Internet melalui program Jarnet ini.

2.2 Jaringan Informasi Sekolah (2001 – 2002)

Senyampang dengan mulai menjamurnya kebutuhan terhadap internet yang diakibatkan oleh program Jarnet, maka kebutuhan infrastruktur dan sarana komunikasi juga semakin meningkat. Khusus mengenai infrastruktur, sebagian besar sekolah yang ada di kabupaten dan kota hanya memiliki komputer yang memiliki spesifikasi yang amat rendah. Bahkan banyak yang tidak memiliki harddisk.

Namun, karena minat yang amat tinggi, mereka juga berkeinginan untuk memiliki jaringan yang terhubung dengan internet.

Pada tahun 2001, pengembangan program cloning sedang marak dimana-mana, yaitu memanfaatkan 1 komputer yang memiliki kapasitas besar dan dibagi ke komputer-komputer lainnya melalui sistem jaringan. Sehingga sekolah tidak perlu membeli banyak komputer lagi, namun cukup membeli 1 komputer yang berkapasitas besar. Namun, pengetahuan ini masih amat terbatas, karena dibeberapa tempat menjadi sebuah lahan bisnis yang menggiurkan dan ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi.

Oleh Depdiknas, program ini kemudian dipelajari dan disebarluaskan ke seluruh propinsi agar dapat diterapkan di sekolah-sekolah.

Disisi lain, perkembangan TIK yang cukup pesat membutuhkan SDM yang handal, juga membutuhkan sarana komunikasi dan diskusi bagi penggiat TIK di satu daerah, agar para guru yang memiliki hobi yang sama dapat berkumpul secara teratur setiap bulan untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan di dalam bidang TIK. Untuk berkumpul ini juga dibutuhkan sebuah lokasi yang representatif, yang memiliki sarana dan prasarana dalam bidang TIK serta dapat dijadikan sebuah sekretariat.

Dengan dasar inilah, Depdiknas pusat mencoba untuk memacu hal tersebut dengan “memberikan kail” berupa bantuan untuk pelatihan awal dan merangsang pembentukan sekretariat TIK di masing-masing kabupaten/kota.

Program inilah yang disebut dengan Jaringan Informasi Sekolah atau disingkat JIS.

Mengapa disebut dengan Jaringan Informasi Sekolah ? Karena diharapkan fungsi utama dari prgoram ini adalah untuk menjaring seluruh sekolah di dalam satu wilayah agar saling berbagi informasi, khususnya dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Peserta JIS ini tidak terbatas kepada SMK saja, namun diikuti oleh seluruh SLTA di daerah tersebut, SLTP dan beberapa SD. Syarat utama untuk ikut di dalam JIS adalah memiliki minat terhadap TIK

Hasil yang diharapkan dari program ini adalah:



1. Terbentuknya Jaringan Informasi Sekolah di Kabupaten/Kota
2. Terbentuknya Jaringan Lokal (Local Area Network) di masing-masing sekolah yang menjadi peserta pelatihan
3. Tersosialisasikannya informasi mengenai program cloning PC, sehingga bagi sekolah yang memiliki komputer dengan spesifikasi rendah, tetap dapat dimanfaatkan untuk aplikasi perkantoran atau untuk internet



Hingga tahun 2003, telah terbentuk 154 JIS di seluruh Indonesia. Ini merupakan embrio pengembangan SDM untuk program TIK yang sejak program ini digulirkan menjadi lebih cepat lagi pengembangannya

2.3 Wide Area Notwork (WAN) Kota (2002-2003)

Perkembangan kebutuhan akan TIK sejak bergulirnya program Jarnet dan JIS semakin besar, utamanya kebutuhan terhadap koneksi internet yang digunakan untuk mempercepat proses pengiriman data dan informasi dari daerah ke pusat serta untuk proses pembelajaran.

Namun disisi lain, harga internet di Indonesia yang masih amat mahal menjadi pemikiran utama dari sekolah-sekolah tersebut. Untuk bisa membiayai operasional sehari-hari saja masih amat sulit, apalagi harus menyisihkan dana setiap bulan untuk biaya internet.

(Gambar 1. Sistem Jaringan WAN Kota)

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dikembangkanlah program WAN Kota, yang mencoba menghubungkan jaringan lokal di semua sekolah yang berada pada satu wilayah dan kemudian memasang koeksi internet pada salah satu simpul di daerah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan biaya internet yang seharusnya hanya diatnggung oleh satu sekolah menjadi tanggungan bersama. Ini akan meringankan dan memudahkan sekolah-sekolah tersebut untuk turut serta menikmati koneksi internet.

Secara umum, fungsi dan manfaat program WAN Kota adalah:



1. wahana berbagi (sharing) sumber daya data, informasi, dan program pendidikan;
2. media komunikasi berbasis web atau multimedia antar lembaga pendidikan yang dibangun, dikelola, dan dikembangkan secar mandiri, kolektif, dan sistematis oleh semua lembaga pendidikan yang terlibat di dalam jejaring tersebut;
3. infrastruktur pemelajaran jarak jauh (e-learning) dan pelayanan pemerintahan (e-government);
4. sumber informasi dan komunikasi antar sekolah (SLTP, SMU dan SMK);
5. pusat penyimpanan (server) modul pembelajaran;
6. pusat pelatihan teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarakat sekitarnya;
7. digital library (perpustakaan berbasis komputer) yang dapat diakses semua sekolah di Kabupaten/Kota.



Secara umum, teknologi yang digunakan untuk program WAN Kota ini adalah teknologi Wireless IEEE 801.11 a/b/g yang memanfaatkan frekwensi 2,4 Ghz. Dengan penggunakan frekwensi yang free inilah, maka setiap sekolah hanya bermodalkan satu set antena Grid Parabolic ataupun menggunakan antena kaleng dan wajanbolic yang dirakit sendiri sudah dapat menikmati koneksi internet yag murah.

Dengan program ini, maka bermunculan juga sentra-sentra perakitan perangkat 2,4 Ghz di beberapa tempat, sehingga menggerakkan indutri kecil di daerah tersebut. Juga di beberapa lokasi, program ini disandingkan dengan RT/RW Net, sehingga pengguna internet tidak terbatas pada sekolah saja, melainkan juga masyarakat umum.

Hingga tahun 2003, telah terbentuk 31 WAN Kota di Indonesia.

2.4 ICT Center (2004 – 2006)

Program WAN Kota yang telah dikembangkan pada tahun 2002 hingga tahun 2003 akhirnya dirasakan hanya menitikberatkan kepada aspek perangkat keras dan jaringan saja, sedangkan pengembangan TIK tidak hanya terdiri atas kedua aspek tersebut. Pengembangan SDM juga hanya berputar kepada institusi yang menjadi lokasi WAN Kota, sehingga mulai dipikirkan untuk memperluas fungsi dan tugas dari WAN Kota menjadi sebuah institusi lain yang mampu menjadi pusat TIK di daerah dan bermanfaat secara luas bagi masyarakat di sekitarnya.

Berdasarkan pemikiran inilah, lahir sebuah program dan institusi dengan nama Information and Communication Technology (ICT) Center yang berfungsi sebagai Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kabupaten/Kota.

Untuk mempersenjatai fungsi tersebut, maka ICT Center dibentuk dengan infrastruktur yang melebihi WAN Kota, karena fungsu utamanya bukan hanya sekedar menghubungkan LAN di da satu wilayah saja, melainkan meluas kepada fungsi Capacity Bulding.

Perangkat yang diberikan kepada masing-masing ICT Center adalah satu set tower dan perangkat server 2,4 Ghz untuk membagi koneksi internet yang dimiliki, satu atau dua paket laboratorium komputer, dan perangkat pendukung jaringan lainnya, seperti VoIP Phone, Router, Switch dan lain-lain. Khusus ICT Center tahun 2005 malah diberikan bantuan koneksi selama 6 bulan melalui VSAT dengan bandwidth 128 Kbps 1:1 dengan ISP Indosat M2.

Berbagai program pelatihan telah dilaksanakan oleh seluruh ICT Center ini, dan sebagian berkolaborasi dengan pemerintah daerah maupun institusi lainnya. Di beberapa tempat, ICT Center malah sudah menjadi sebuah kebutuhan daerah, sehingga pemanfaatan perangkat yang dimiliki tidak hanya dari sekolah itu sendiri namun sudah amat meluas hingga ke masyarakat umum.

Hingga tahun 2008 ini, total ICT Center di seluruh Indonesia adalah 430 Unit

2.5 Inherent (2006 – 2007)

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga turut menggeliat di dalam pengembangan TIK dan tidak kalah dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Sebenarnya, sejak tahun 90-an, sudah banyak perguruan tinggi yang secara parsial maupun kelompok kecil telah mengembangkan infrastruktur TIK di kampus masing-masing. Yang amat terkenal adalah ITB dengan berbagai risetnya untuk bidang internet dan jaringan lokal.

Secara nasional, infrastruktur yang dibangun untuk menghubungkan seluruh perguruan tinggi dibangun pada tahun 2006, dalam bentuk program Indonesian Higher Education Network atau Inherent.

Program INHERENT menghubungkan 32 perguruan tinggi sebagai backbone utama dimana perguruan tinggi lainnya dapat terhubung ke PT backbone tersebut apabila hendak terhubung dalam satu sistem jaringan.

(Gambar 2. Sistem Jaringan INHERENT)

Karena tujuan utama dari sistem ini adalah untuk riset dan pengembangan, maka jalur data yang disiapkan cukup besar, bahkan mencapai 155 Mbps dengan link yang terkecil mencapai 2 Mbps.

2.6 Jejaring Pendidikan Nasional (2006 – sekarang)

Program ICT Center dan WAN Kota yang dibangun hingga tahun 2006 telah berhasil membangun jaringan lokal di dalam masing-masing kabupaten kota, serta telah membentuk komunitas di dalam bidang TIK.

Selanjutnya, untuk menggabungkan seluruh ICT Center, WAN Kota dan Institusi pendidikan lainnya di seluruh Indonesia, pada tahun 2006 dikembangkan program Jejaring Pendidikan Nasional atau Jardiknas.

Untuk memudahkan pengelolaan, Jardiknas dibagi atas 4 zona, yaitu Zona Kantor Dinas dan Institusi, Zona Perguruan Tinggi, Zona Sekolah, dan Zona Personal (Guru dan Siswa)

(Gambar 3. Sistem Jaringan Jardiknas)

Seluruh lokasi terhubung dengan teknologi MPLS dan dikelola oleh 3 NOC, dimana seluruh NOC dihubungkan dengan link internasional dan IIX sebesar 200 Mbps.

Hingga akhir tahun 2007, telah terhubung 1.014 titik institusi dan 11.825 sekolah dengan Jardiknas.

2.7 SEA EduNet ( 2008 )

Rencana pengembangan ke depan adalah mengintegrasikan jejaring yang telah dibentuk di Indonesia dengan negara-negara tetangga, agar dapat dilaksanakan sharing knowledge dengan lebih intensif. Hal ini bertujuan agar seluruh institusi kita memiliki wawasan yang lebih mengglobal.

Salah satu teknologi yang saat ini sedang dijajaki oleh Depdiknas, utamanya oleh institusi Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Distance Learning Centre (SEAMOLEC) adalah teknologi multicast, yang menggunakan perangkat parabola untuk downstream dan teresterial untuk upstream.

Teknologi ini amat sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia, yang bergunung-gunung dan masih sulit dijangkau secara merata dengan koneksi kabel.

(Gambar 4. Sistem Jaringan SEA EduNet)

Diharapkan pada tahun 2008, sudah dapat diujicobakan pada seluruh Propinsi di Indonesia.

3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengembangan Infrastruktur TIK pada Departemen Pendidikan Nasonal dilakukan secara bertahap dan berjenjang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan lapangan. Dengan pengembangan infrastruktur ini maka pengelolaan pendidikan di Indonesia dapat lebih efektif dan efisien.

3.2 Rekomendasi

Integarasi sistem Jaringan yang saat ini telah dibangun dengan memanfaatkan dana rakyat harus terus dijaga, utamanya didalam setiap pengembangan program ke depan, agar tidak terkesan “membongkar pondasi” setiap ada kebijakan yang baru. Selain itu, pengembangan konten yang menjadi alat transportasi yang memanfaatkan infrastruktur ini harus lebih diperkaya, sehingga pemanfaatannya menjadi lebih optimal.

4. DAFTAR PUSTAKA

[1].“Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas)”, http://jardiknas.diknas.go.id

[2].“Buku perkembangan ICT Dikmenjur”, Direktorat Dikmenjur, 2005

Tulisan terkait:

1. Pemindahan Jardiknas dari Biro PKLN ke Pustekkom, anugrah atau “musibah”
2. SEA EduNet
3. Pertemuan Pengembangan ICT Pendidikan Nasional
4. Transfer Teknologi, apakah telah dilaksanakan ?
5. Jardiknas dan om google





(Oleh: Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, Ir. Bagiono Djokosumbogo, Bondan S. Prakoso, S.T., Khalid Mustafa, S.T.)

Makalah ini disampaikan pada e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008)-Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia,21-23 Mei 2008, Jakarta

Selasa, 08 Juni 2010

Sebuah Konsep Pemikiran Mereka....

The Bulge on the Southern Wall of the Temple Mount Becomes Larger
Archaeologists Say that the Southern Wall Will Soon Collapse Together with the Mosque
The Temple Mount Faithful to Sharon: Let it collapse! This is the Hand of G-d!
On 27 August 2002, the archaeologists of the Israeli Antiquities Authority warned that the southern wall of the Temple Mount is in great imminent danger of collapsing. They stated that the bulge in the wall has become much larger. Last year the bulge was 70 cm [2.25 feet] and was 30 meters [98 feet] long. The bulge has now increased to over one meter [3 feet] and is much longer. The bulge was first noticed after Tisha b’Av last year immediately after the Temple Mount Faithful had carried the cornerstone for the Third Temple to the area in front of the southern wall of the Temple Mount.

The archaeologists also stated that if the wall collapses, the Al Aqsa mosque will collapse together with it. In addition, the other two illegal mosques that have been built over the past years will also collapse. They were built when they changed the Hulda entrance to the Temple Mount and the so-called Solomon’s Stables and made them into the largest mosque in the Middle East. Both of these holy places, together with the southern wall, were built by the Israeli King Herod and completed by 10 BCE. They were part of the Temple complex. On the southern wall were the Double Gate and Triple Gate which were known as the Hulda Gates after the prophetess Hulda and were used as the main entrance for millions of Jewish pilgrims in the Second Temple. The Hulda Tunnel and Solomon’s Stables (which were never stables and did not exist in the time of King Solomon; there were erroneously called this by the Crusaders) remained exactly as they were at the time of the Second Temple until recently when the Arabs on the Temple Mount covered the beautiful ornamentation and the pillars and illegally converted the area into a mosque.

Temple Mount bulge
The Temple Mount and the southern wall. The insert indicates the location of the bulge on the southern wall which is between the Double Gate and the Triple Gate. The insert also shows a portion of the bulge. The indicator in the middle shows the Dome of the Rock which is site of the First, Second and Third Temples. The indicator to the left of the picture shows the Western Wall plaza.

The archaeologists called on the Israeli authorities to repair the wall. However, the archaeologist, Eilat Mazar, stated that nothing can prevent the imminent collapse of the wall. They also stated that they do not know the reason for the bulge. However, the Arabs on the Temple Mount refuse to allow the Israeli authorities to try to repair the wall.

Yesterday (28/08/02), the Temple Mount and Land of Israel Faithful Movement sent an open letter to Ariel Sharon, the Prime Minister of Israel. In the letter the chairman of the Movement, Gershon Salomon, stated that the reason for the bulge and the "danger" of the wall collapsing is the Hand of the G-d of Israel. Gershon wrote in the letter that the bulge and probable collapse is no accident but the commencement of a godly move for the collapse of all the strange, pagan Arab presence on the Temple Mount, which is the most holy site of the Temple. This is a fulfilment of the prophecies of the prophets of Israel for the redemption of the Temple Mount, Israel, and all the world. It is so sad that everyone who looks for the reason for the bulge are too blind to understand this prophetic fact. Gershon called on the Israeli authorities and the archaeologists not to interfere in G-d’s activities and to prevent any activity to repair the wall. This godly event signifies the start of the collapse of the walls of violence and hatred against the people of G-d and the presence of the Arab Islamic enemy of the G-d and people of Israel in the most holy place of the G-d and people of Israel. The G-d of Israel is moving the end-time history of Israel and all the world towards the purification of His holy hill from the foreigners and their desecration and towards the rebuilding of the Temple. This is also the start of G-d’s judgement on these foreign enemies on the Temple Mount who have desecrated, vandalised and destroyed the remains of the First and Second Temples, built new mosques on the holy site of G-d, and still continue their activities to convert the Temple Mount into an Islamic site by eliminating the remains of the Jewish Temples. They dared to lift their hands against the G-d of Israel and the people of Israel. They were deluded into thinking that they could deny and ignore the existence of the Temple on the Temple Mount and in this way prevent the godly historical endtime step of the redemption of the Temple Mount, Israel and all the world.

The G-d of Israel showed them that no one can raise their hands and fight against Him. So many enemies of Israel who have occupied the Temple Mount and Jerusalem since the destruction of the Second Temple in 70 CE have completely disappeared from the stage of history like dust in the wind under the judgement of G-d. This and even worse will be the fate of the current enemies of the G-d and people of Israel on the Temple Mount and all over the land of Israel.

Gershon called on Ariel Sharon not to squander the great credit that G-d and history gave him at a very great and critical time in the history of Israel but to co-operate with G-d and to remove His enemies from his most holy hill and to immediately start the building of the Third Temple

Gershon reminded Prime Minister Sharon of the Hand of G-d on the southern wall of the Temple Mount during Tisha b’Av 2001 when the Temple Mount Faithful Movement carried the cornerstone to the area in front of the wall and its historical gates and how the bulge had immediately started to appear. It was a clear message from G-d that the gates and walls should immediately be opened to the cornerstone and the starting of the rebuilding of the Temple. Exactly as His word states in the Psalms, "the stone which the builders rejected became the head of the corner". Through this cornerstone G-d caused a political and spiritual earthquake in Israel, the Middle East and all over the world. In all the Arab countries models of the Temple that they built were burned and again the had illusions that they could prevent this major godly end-time event by such activities which again brought them to desecrate the Name of G-d. It is no accident that G-d caused the bulge and eventual collapse on the southern wall of the Temple Mount. This was the main entrance for pilgrims to the First and Second Temples and G-d is eager to open this wall and its gates to millions of pilgrims to the Third Temple.

On Saturday, 24 August 2002, the anti-Israeli Islamic Movement in Israel brought 45,000 of its members to the Temple Mount and held a demonstration against the G-d and people of Israel. The Temple Mount Faithful Movement sent a message of protest to the Israeli authorities and asked them why they did not prevent this demonstration which again desecrated the holy site of the G-d of Israel. During the demonstration they incited the Arabs against the Israeli sovereignty on the Temple Mount and in Jerusalem and the land of Israel. They stated that the land of Israel is "Palestine" and that there is no place for the Jews on the Temple Mount or in Jerusalem and all of the land of Israel. They denied that the Temple Mount had been the site of the First and Second Temples and the godly historical heart and soul of the G-d and people of Israel. It was a terrible revolt by the followers of Yasser Arafat, the enemies of the G-d and people of Israel on the Temple Mount, against G-d and the eternal covenant that He made with Abraham and Israel when He gave the land of Israel to His people Israel only and gave them the Temple Mount and Jerusalem where they were to build His house. It was a rude lie against the history of the relationship and long link between G-d, Israel and the Holy Land; a history of thousands of years of the people of Israel who lived in this land since the time of Abraham and King David and built it to be the land of the G-d and people of Israel. The reaction of G-d came immediately. On the next day the archaeologists discovered that the size of the bulge had increased. This was again an immediate sign of the Hand of G-d and His judgement.

In his letter to the Prime Minister, Gershon stated that we are now standing at the threshold of a new and decisive stage in the major, historical, prophetic, godly move for the redemption of the Temple Mount, the people and land of Israel and of all the world. We are now witnessing the final death throws of the cruel, foreign and vandalistic occupation of the Temple Mount, Jerusalem and the land of Israel. G-d will no longer suffer the continued desecration of His holy mountain. If the Israeli Government will not immediately stop the enemies occupation as G-d expects it to do, then G-d Himself will very soon stop it which He has already started to do. The bulge in the southern wall is the start of this irreversible move of G-d. The people of Israel and all the world cannot and will not succeed in running away from the Temple Mount and from the godly task of the people of Israel to immediately rebuild the house of G-d. The Temple Mount and the Temple will pursue them and the Temple will soon be rebuilt whether they want it or not. This is the hour decreed by the G-d of Israel.

The collapse of security, the economy, the community, morality, the cruel terror attacks, the terrible carnage on the roads and the political and social instability all over the world are a result of the shameful ignoring of the Temple Mount and the call of G-d to the immediate rebuilding of the temple which will open a new godly era of morality in the life of all the world. Gershon called on the people of Israel and its leadership to heed the call of their G-d, the G-d of Abraham, Isaac and Jacob, to join Him and His prophetic end-time redemptional move, to immediately purify the holy hill of G-d and to immediately build His house on the Temple Mount which will be the major tower of light for Israel and all the nations and a house of love and worship for the people of G-d and all the world. We are calling for the awakening of everyone for this major prophetic and godly end-time event in Israel and all over the world. Let us not miss the great godly opportunity which He privileged us to have at a very critical and exciting time in the history of Israel and all the world.

Everyone in Israel and all over the world is called on to pray loudly the following Word of G-d to His prophet, Isaiah which has started to become reality and will soon be completed on the Temple Mount:

"O Lord, you are my G-d; I will exalt you, I will praise your name; for you have done wonderful things; your counsels of old are faithfulness and truth. For you have made of a city a heap; of a fortified city a ruin; a palace of strangers to be no city; it shall never be rebuilt. Therefore shall the strong people glorify you, the city of the terrible nations shall fear you. For you have been a strength to the poor, a strength to the needy in his distress, a refuge from the storm, a shadow from the heat, when the blast of tyrants was like a storm against the wall. You shall bring down the noise of strangers, as the heat in a dry place; as the heat is removed by the shadow of a cloud; so the song of tyrants shall be brought low. And in this mountain shall the Lord of hosts make to all people a feast of fat things, a feast of wines on the lees, of fat things full of marrow, of wines on the lees well refined. And he will destroy in this mountain the covering that is cast over all the people, and the veil that is spread over all nations. He will destroy death for ever; and the Lord G-d will wipe away tears from off all faces; and the insult of his people shall he take away from off all the earth; for the Lord has spoken it. And it shall be said on that day, Behold, this is our G-d; we have waited for him, and he will save us; this is the Lord; we have waited for him, we will be glad and rejoice in his salvation. For in this mountain shall the hand of the Lord rest, and Moab shall be trampled down in his own place, like straw is trampled down in the dunghill. And he shall spread out his hands in the midst of them, as he who swims spreads out his hands to swim; and he shall bring down their pride together with the plunder of their hands. And the high fortifications of your walls shall he bring down, lay low, and bring to the ground, even to the dust." (Isaiah 25)

Sebuah Konsep Pemikiran ??

The Bulge on the Southern Wall of the Temple Mount Becomes Larger
Archaeologists Say that the Southern Wall Will Soon Collapse Together with the Mosque
The Temple Mount Faithful to Sharon: Let it collapse! This is the Hand of G-d!
On 27 August 2002, the archaeologists of the Israeli Antiquities Authority warned that the southern wall of the Temple Mount is in great imminent danger of collapsing. They stated that the bulge in the wall has become much larger. Last year the bulge was 70 cm [2.25 feet] and was 30 meters [98 feet] long. The bulge has now increased to over one meter [3 feet] and is much longer. The bulge was first noticed after Tisha b’Av last year immediately after the Temple Mount Faithful had carried the cornerstone for the Third Temple to the area in front of the southern wall of the Temple Mount.

The archaeologists also stated that if the wall collapses, the Al Aqsa mosque will collapse together with it. In addition, the other two illegal mosques that have been built over the past years will also collapse. They were built when they changed the Hulda entrance to the Temple Mount and the so-called Solomon’s Stables and made them into the largest mosque in the Middle East. Both of these holy places, together with the southern wall, were built by the Israeli King Herod and completed by 10 BCE. They were part of the Temple complex. On the southern wall were the Double Gate and Triple Gate which were known as the Hulda Gates after the prophetess Hulda and were used as the main entrance for millions of Jewish pilgrims in the Second Temple. The Hulda Tunnel and Solomon’s Stables (which were never stables and did not exist in the time of King Solomon; there were erroneously called this by the Crusaders) remained exactly as they were at the time of the Second Temple until recently when the Arabs on the Temple Mount covered the beautiful ornamentation and the pillars and illegally converted the area into a mosque.

Temple Mount bulge
The Temple Mount and the southern wall. The insert indicates the location of the bulge on the southern wall which is between the Double Gate and the Triple Gate. The insert also shows a portion of the bulge. The indicator in the middle shows the Dome of the Rock which is site of the First, Second and Third Temples. The indicator to the left of the picture shows the Western Wall plaza.

The archaeologists called on the Israeli authorities to repair the wall. However, the archaeologist, Eilat Mazar, stated that nothing can prevent the imminent collapse of the wall. They also stated that they do not know the reason for the bulge. However, the Arabs on the Temple Mount refuse to allow the Israeli authorities to try to repair the wall.

Yesterday (28/08/02), the Temple Mount and Land of Israel Faithful Movement sent an open letter to Ariel Sharon, the Prime Minister of Israel. In the letter the chairman of the Movement, Gershon Salomon, stated that the reason for the bulge and the "danger" of the wall collapsing is the Hand of the G-d of Israel. Gershon wrote in the letter that the bulge and probable collapse is no accident but the commencement of a godly move for the collapse of all the strange, pagan Arab presence on the Temple Mount, which is the most holy site of the Temple. This is a fulfilment of the prophecies of the prophets of Israel for the redemption of the Temple Mount, Israel, and all the world. It is so sad that everyone who looks for the reason for the bulge are too blind to understand this prophetic fact. Gershon called on the Israeli authorities and the archaeologists not to interfere in G-d’s activities and to prevent any activity to repair the wall. This godly event signifies the start of the collapse of the walls of violence and hatred against the people of G-d and the presence of the Arab Islamic enemy of the G-d and people of Israel in the most holy place of the G-d and people of Israel. The G-d of Israel is moving the end-time history of Israel and all the world towards the purification of His holy hill from the foreigners and their desecration and towards the rebuilding of the Temple. This is also the start of G-d’s judgement on these foreign enemies on the Temple Mount who have desecrated, vandalised and destroyed the remains of the First and Second Temples, built new mosques on the holy site of G-d, and still continue their activities to convert the Temple Mount into an Islamic site by eliminating the remains of the Jewish Temples. They dared to lift their hands against the G-d of Israel and the people of Israel. They were deluded into thinking that they could deny and ignore the existence of the Temple on the Temple Mount and in this way prevent the godly historical endtime step of the redemption of the Temple Mount, Israel and all the world.

The G-d of Israel showed them that no one can raise their hands and fight against Him. So many enemies of Israel who have occupied the Temple Mount and Jerusalem since the destruction of the Second Temple in 70 CE have completely disappeared from the stage of history like dust in the wind under the judgement of G-d. This and even worse will be the fate of the current enemies of the G-d and people of Israel on the Temple Mount and all over the land of Israel.

Gershon called on Ariel Sharon not to squander the great credit that G-d and history gave him at a very great and critical time in the history of Israel but to co-operate with G-d and to remove His enemies from his most holy hill and to immediately start the building of the Third Temple

Gershon reminded Prime Minister Sharon of the Hand of G-d on the southern wall of the Temple Mount during Tisha b’Av 2001 when the Temple Mount Faithful Movement carried the cornerstone to the area in front of the wall and its historical gates and how the bulge had immediately started to appear. It was a clear message from G-d that the gates and walls should immediately be opened to the cornerstone and the starting of the rebuilding of the Temple. Exactly as His word states in the Psalms, "the stone which the builders rejected became the head of the corner". Through this cornerstone G-d caused a political and spiritual earthquake in Israel, the Middle East and all over the world. In all the Arab countries models of the Temple that they built were burned and again the had illusions that they could prevent this major godly end-time event by such activities which again brought them to desecrate the Name of G-d. It is no accident that G-d caused the bulge and eventual collapse on the southern wall of the Temple Mount. This was the main entrance for pilgrims to the First and Second Temples and G-d is eager to open this wall and its gates to millions of pilgrims to the Third Temple.

On Saturday, 24 August 2002, the anti-Israeli Islamic Movement in Israel brought 45,000 of its members to the Temple Mount and held a demonstration against the G-d and people of Israel. The Temple Mount Faithful Movement sent a message of protest to the Israeli authorities and asked them why they did not prevent this demonstration which again desecrated the holy site of the G-d of Israel. During the demonstration they incited the Arabs against the Israeli sovereignty on the Temple Mount and in Jerusalem and the land of Israel. They stated that the land of Israel is "Palestine" and that there is no place for the Jews on the Temple Mount or in Jerusalem and all of the land of Israel. They denied that the Temple Mount had been the site of the First and Second Temples and the godly historical heart and soul of the G-d and people of Israel. It was a terrible revolt by the followers of Yasser Arafat, the enemies of the G-d and people of Israel on the Temple Mount, against G-d and the eternal covenant that He made with Abraham and Israel when He gave the land of Israel to His people Israel only and gave them the Temple Mount and Jerusalem where they were to build His house. It was a rude lie against the history of the relationship and long link between G-d, Israel and the Holy Land; a history of thousands of years of the people of Israel who lived in this land since the time of Abraham and King David and built it to be the land of the G-d and people of Israel. The reaction of G-d came immediately. On the next day the archaeologists discovered that the size of the bulge had increased. This was again an immediate sign of the Hand of G-d and His judgement.

In his letter to the Prime Minister, Gershon stated that we are now standing at the threshold of a new and decisive stage in the major, historical, prophetic, godly move for the redemption of the Temple Mount, the people and land of Israel and of all the world. We are now witnessing the final death throws of the cruel, foreign and vandalistic occupation of the Temple Mount, Jerusalem and the land of Israel. G-d will no longer suffer the continued desecration of His holy mountain. If the Israeli Government will not immediately stop the enemies occupation as G-d expects it to do, then G-d Himself will very soon stop it which He has already started to do. The bulge in the southern wall is the start of this irreversible move of G-d. The people of Israel and all the world cannot and will not succeed in running away from the Temple Mount and from the godly task of the people of Israel to immediately rebuild the house of G-d. The Temple Mount and the Temple will pursue them and the Temple will soon be rebuilt whether they want it or not. This is the hour decreed by the G-d of Israel.

The collapse of security, the economy, the community, morality, the cruel terror attacks, the terrible carnage on the roads and the political and social instability all over the world are a result of the shameful ignoring of the Temple Mount and the call of G-d to the immediate rebuilding of the temple which will open a new godly era of morality in the life of all the world. Gershon called on the people of Israel and its leadership to heed the call of their G-d, the G-d of Abraham, Isaac and Jacob, to join Him and His prophetic end-time redemptional move, to immediately purify the holy hill of G-d and to immediately build His house on the Temple Mount which will be the major tower of light for Israel and all the nations and a house of love and worship for the people of G-d and all the world. We are calling for the awakening of everyone for this major prophetic and godly end-time event in Israel and all over the world. Let us not miss the great godly opportunity which He privileged us to have at a very critical and exciting time in the history of Israel and all the world.

Everyone in Israel and all over the world is called on to pray loudly the following Word of G-d to His prophet, Isaiah which has started to become reality and will soon be completed on the Temple Mount:

"O Lord, you are my G-d; I will exalt you, I will praise your name; for you have done wonderful things; your counsels of old are faithfulness and truth. For you have made of a city a heap; of a fortified city a ruin; a palace of strangers to be no city; it shall never be rebuilt. Therefore shall the strong people glorify you, the city of the terrible nations shall fear you. For you have been a strength to the poor, a strength to the needy in his distress, a refuge from the storm, a shadow from the heat, when the blast of tyrants was like a storm against the wall. You shall bring down the noise of strangers, as the heat in a dry place; as the heat is removed by the shadow of a cloud; so the song of tyrants shall be brought low. And in this mountain shall the Lord of hosts make to all people a feast of fat things, a feast of wines on the lees, of fat things full of marrow, of wines on the lees well refined. And he will destroy in this mountain the covering that is cast over all the people, and the veil that is spread over all nations. He will destroy death for ever; and the Lord G-d will wipe away tears from off all faces; and the insult of his people shall he take away from off all the earth; for the Lord has spoken it. And it shall be said on that day, Behold, this is our G-d; we have waited for him, and he will save us; this is the Lord; we have waited for him, we will be glad and rejoice in his salvation. For in this mountain shall the hand of the Lord rest, and Moab shall be trampled down in his own place, like straw is trampled down in the dunghill. And he shall spread out his hands in the midst of them, as he who swims spreads out his hands to swim; and he shall bring down their pride together with the plunder of their hands. And the high fortifications of your walls shall he bring down, lay low, and bring to the ground, even to the dust." (Isaiah 25)

Kamis, 03 Juni 2010

ARA peserta yang rata-rata berpendidikan
terakhir SMA tersebut juga
dilatih tentang kemampuan dasar
komputer sebagai bekal menjadi
wirausahawan. Tak hanya itu, seperti
dijelaskan oleh direktur SEC Badruzzaman,
peserta pelatihan juga akan didistribusikan
ke beberapa dunia usaha dan industri
(DUDI) yang sudah menjadi mitra kerja dari
lembaganya tersebut. “Ada beberapa DUDI
yang sudah siap menampung lulusan dari
peserta pelatihan ini, tentunya mereka tidak
langsung bekerja tapi sifatnya masih magang
atau on the job training selama 3 bulan,”
terang sarjana ekonomi Unmer Malang ini.
Pihaknya merasa yakin setelah lulus dari
pelatihan ini para peserta akan bisa beradaptasi
dengan dunia usaha yang
sesungguhnya. Karena selama pelatihan
mereka telah menerima materi pelatihan
tentang kewirausahaan oleh Yusri Sudarso
dari Seksi Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
Dinas Pendidikan Kota Probolinggo.
Manajemen Usaha oleh Badruzzaman, dan
trainer untuk materi komputernya Yayat
Hidayat dan Wicahyadi Barlianto operator
komputer Program Keluarga Harapan
Kabupaten Probolinggo.
Materi komputer meliputi materi tentang
komputer aplikasi seperti Microsoft Word,
excel, powerpoint, corel draw, dan internet.
Metode pelatihan yang diterapkan adalah
metode tutorial atau ceramah sebanyak 30%
dan 70% berupa praktek langsung. Materimateri
pelatihan komputer tersebut sangat
relevan dalam konteks dunia usaha
P
Melatih Pemuda
Menjadi Entr
epr
eneur
Setidaknya itulah yang menjadi salah satu tujuan dari digulirkannya Program
Kewirausahaan Pemuda Melalui Lembaga Kepemudaan oleh lembaga sosial masyarakat (LSM)
Social and Education Centre (SEC) Probolinggo. Sebanyak 15 orang ikut ambil bagian menjadi
peserta pada Pelatihan Komputer yang merupakan salah satu kegiatan dari program tersebut.
Selama 5 hari sejak tanggal 4 sampai 9 Januari 2009 para peserta dilatih untuk menjadi seorang
enterpereneur atau wirausahawan yang handal di bidang komputer.

Jumat, 28 Mei 2010

REKAMAN DAN PENYUSUNAN AL-QUR'AN

The History of The Qur'anic Text hal 71 - 76

1. Selama Periode Mekah

Kendati diwahyukan secara lisan, Al-Qur'an sendiri secara konsisten menyebut sebagai kitab tertulis. Ini memberi petunjuk bahwa wahyu tersebut tercatat dalam tulisan. Pada dasarnya ayat-ayat Al-Qur'an tertulis sejak awal perkembangan Islam, meski masyarakat yang baru lahir itu masih menderita berbagai permasalahan akibat kekejaman yang dilancarkan oleh pihak kafir Quraish. Berikut cerita `Umar bin al-Khattab sejak ia masuk Islam yang akan kita pakai sebagai penjelasan masalah ini:

Suatu hari ‘Umar keluar rumah menenteng pedang terhunus hendak melibas leher Nabi Muhammad. Beberapa sahabat sedang berkumpul dalam sebuah rumah di bukit Safa. Jumlah mereka sekitar empat puluhan termasuk kaum wanita. Di antaranya adalah paman Nabi Muhammad, Hamza, Abu Bakr, 'All, dan juga lainnya yang tidak pergi berhijrah ke Ethiopia. Nu'aim secara tak sengaja berpapasan dan bertanya ke mana ‘Umar hendak pergi. "Saya hendak menghabisi Muhammad, manusia yang telah membuat orang Quraish khianat terhadap agama nenek moyang dan mereka tercabik-cabik serta ia (Muhammad) mencaci maki tata cara kehidupan, agama, dan tuhan-tuhan kami. Sekarang akan aku libas dia." "Engkau hanya akan menipu diri sendiri `Umar, katanya." "Jika engkau menganggap bahwa ban! `Abd Manaf mengizinkanmu menapak di bumi ini hendak memutus nyawa Muhammad, lebih baik pulang temui keluarga anda dan selesaikan permasalahan mereka." `Umar pulang sambil bertanya-tanya apa yang telah menimpa ke­luarganya. Nu'aim menjawab, "Saudara ipar, keponakan yang bernama Sa`id serta adik perempuanmu telah mengikuti agama baru yang dibawa Nabi Muhammad. Oleh karena itu, akan lebih baik jika anda kembali menghubungi mereka." `Umar cepat-cepat memburu iparnya di rumah, tempat Khabba sedang membaca Surah Taha dari sepotong tulisan Al-­Qur'an. Saat mereka dengar suara ‘Umar, Khabba lari masuk ke kamar kecil, sedang Fatima mengambil kertas kulit yang bertuliskan Al-Qur' an dan diletakkan di bawah pahanya... 1

Kemarahan ‘Umar semakin membara begitu mendengar saudara­saudaranya masuk Islam. Keinginan membunuh orang yang beberapa saat sebelum itu la tuju semakin menjadi jadi. Masalah utama dalam cerita ini berkaitan dengan kulit kertas bertulisan Al-Qur'an, Menurut Ibn 'Abbas ayat­ayat yang diturunkan di Mekah terekam dalam bentuk tulisan sejak dari sana,2 seperti dapat dilihat dalam ucapan az-Zuhri.3 'Abdullah bin Sa'd bin 'Abi as­Sarh, seorang yang terlibat dalam penulisan Al-Qur'an sewaktu dalam periode ini,4 dituduh oleh beberapa kalangan sebagai pemalsu ayat-ayat Al-Qur'an (suatu tuduhan yang seperti telah saya jelaskan sama sekali tak berdasar).5 Orang lain sebagai penulis resmi adalah Khalid bin Sa'id bin al-‘As di mana ia menjelaskan, "Saya orang pertama yang menulis 'Bismillah ar-Rahman ar­Rahim' (Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).6

Al-Kattani mencatat peristiwa ini: Sewaktu Rafi` bin Malik al-Ansari menghadiri baiah al-'Aqaba, Nab! Muhammad menyerahkan semua ayat-ayat yang diturunkan pada dasawarsa sebelumnya. Ketika kembali ke Madinah, Rafi` mengumpulkan semua anggota sukunya dan membacakan di depan mereka.7

2. Selama Periode Madinah

i. Penulis Wahyu Nabi Muhammad

Pada periode Madinah kita memiliki cukup banyak informasi termasuk sejumlah nama, lebih kurang enam puluh lima sahabat yang ditugaskan oleh Nabi Muhammad bertindak sebagai penulis wahyu. Mereka adalah Abban bin Sa'id, Abu Umama, Abu Ayyub al-Ansari, Abu Bakr as-Siddiq, Abu Hudhaifa, Abu Sufyan, Abu Salama, Abu 'Abbas, Ubayy bin Ka'b, al-Arqam, Usaid bin al-Hudair, Aus, Buraida, Bashir, Thabit bin Qais, Ja` far bin Abi Talib, Jahm bin Sa'd, Suhaim, Hatib, Hudhaifa, Husain, Hanzala, Huwaitib, Khalid bin Sa'id, Khalid bin al-Walid, az-Zubair bin al-`Awwam, Zubair bin Arqam, Zaid bin Thabit, Sa'd bin ar-Rabi`, Sa'd bin `Ubada, Sa'id bin Sa`id, Shurahbil bin Hasna, Talha, `Amir bin Fuhaira, `Abbas, `Abdullah bin al-Arqam, `Abdullah bin Abi Bakr, `Abdullah bin Rawaha, `Abdullah bin Zaid, `Abdullah bin Sa'd,

'Abdullah bin 'Abdullah, 'Abdullah bin 'Amr, 'Uthman bin 'Affan, Uqba, al­'Ala bin 'Uqba, 'All bin Abi Talib, 'Umar bin al-Khattab, 'Amr bin al-'As, Muhammad bin Maslama, Mu'adh bin Jabal, Mu'awiya, Ma'n bin 'Adi, Mu'aqib bin Mughira, Mundhir, Muhajir, dan Yazid bin Abi Sufyan.8


ii. Nabi Muhammad Mendiktekan AI-Qur' an

Saat wahyu turun, Nabi Muhammad secara rutin memanggil para penulis yang ditugaskan agar mencatat ayat itu.9 Zaid bin Thabit menceritakan sebagai ganti atau mewakili peranan dalam Nabi Muhammad, la sering kali dipanggil diberi tugas penulisan saat wahyu turun.10 Sewaktu ayat al-jihad turun, Nabi Muhammad memanggil Zaid bin Thabit membawa tinta dan alat tulis dan kemudian mendiktekannya; 'Amr bin Um-Maktum al-A'ma duduk menanyakan kepada Nabi Muhammad, "Bagaimana tentang saya? Karena saya sebagai orang yang buta." Dan kemudian turun ayat, "ghair uli al-darar"11 (bagi orang­orang yang bukan catat).12 Tampaknya tak ada bukti pengecekan ulang setelah mendiktekan. Saat tugas penulisan selesai, Zaid membaca ulang di depan Nabi Muhammad agar yakin tak ada sisipan kata lain yang masuk ke dalam teks.13

iii. Tradisi Penulisan Al-Qur'an di Kalangan Sahabat

Praktik yang biasa berlaku di kalangan para sahabat tentang penulisan AI­Qur'an, menyebabkan Nabi Muhammad melarang orang-orang menulis sesuatu darinya kecuali Al-Qur'an, "dan siapa yang telah menulis sesuatu dariku selain Al-Qur'an, maka la harus menghapusnya."14 Beliau ingin agar Al-Qur'an dan hadith tidak ditulis pada halaman kertas yang sama agar tidak terjadi campur aduk serta kekeliruan. Sebenarnya bagi mereka yang tak dapat menulis selalu hadir juga di masjid memegang kertas kulit dan minta orang lain secara suka rela mau menuliskan ayat Al-Qur'an.15 Berdasarkan kebiasaan Nabi Muhammad memanggil juru tulis ayat-ayat yang baru turun, kita dapat menarik anggapan bahwa pada masa kehidupan beliau seluruh Al-Qur'an sudah tersedia dalam bentuk tulisan.

3. Susunan Al-Qur'an

i. Susunan Ayat ke dalam Surah

Diakui secara umum bahwa susunan ayat dan surah dalam Al-Qur'an memiliki keunikan yang luar biasa. Susunannya tidak secara urutan saat wahyu diturunkan dan subjek bahasan. Rahasianya hanya Allah Yang Mahatahu, karena Dia sebagai pemilik kitab tersebut. Jika seseorang akan bertindak sebagai editor menyusun kembali kata-kata buku orang lain misalnya, mengubah urutan kalimat akan mudah memengaruhi seluruh isinya. Hasil akhir tidak dapat diberikan pada pengarang karena hanya sang pencipta yang berhak mengubah kata-kata dan materi guna menjaga hak-haknya.

Demikian halnya Kitab Allah, karena Dia sebagai pencipta tunggal clan Dia sendiri yang memiliki wewenang mutlak menyusun seluruh materi. Al­Qur'an sangat tegas dalam masalah ini:



"Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkan (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami menjelaskannya.”16


Maka guna menjelaskan isi kandungan ayat-ayat itu, Allah menugaskan Nabi Muhammad sebagai penerima mandat. Dalam hal ini Al-Qur' an memberi penjelasan,



"Dan Kami telah turunkan kepada engkau (Muhammad) berupa peringatan agar engkau menjelaskan kepada manusia apa-apa yang telah diturunkan pada mereka."17


Hak istimewa ini, Allah berikan wewenang atau hak otoritas pada Nabi Muhammad agar memberi penjelasan pada umatnya.18 Hanya Nabi Muhammad, melalui keistimewaan dan wahyu ketuhanan, yang dianggap mampu menyusun ayat-ayat ke dalam bentuk keunikan Al-Qur'an sesuai kehendak dan rahasia Allah. Bukan komunitas Muslim secara kolektif dan bukan pula perorangan memiliki legitimasi kata akhir dalam menyusun Kitab Allah.

Kitab Al-Qur'an mencakup surah-surah panjang dan yang terpendek terdiri atas 3 ayat, sedangkan paling panjang 286 ayat. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad memberi instruksi kepada para penulis tentang letak ayat pada setiap surah. `Uthman menjelaskan baik wahyu itu mencakup ayat panjang maupun satu ayat terpisah, Nabi Muhammad selalu memanggil penulisnya clan berkata, "Letakkan ayat-ayat tersebut ke dalam surah sepetrti yang beliau sebut."19 Zaid bin Thabit menegaskan, "Kami akan kumpulkan Al-Qur'an di depan Nabi Muhammad."20 Menurut `Uthman bin Abi al-'As, Malaikat Jibril menemui Nabi Muhammad memberi perintah akan penempatan ayat tertentu.21

*

’Uthman bin AM al-‘As melaporkan bahwa saat sedang duduk bersama Nabi Muhammad ketika beliau memalingkan padangan pada satu titik dan kemudian berkata, "Malaikat Jibril menemuiku dan meminta agar menempatkan ayat ini:


22 pada bagian surah tertentu.23
*

AI-Kalbi melaporkan dari Abu Sufyan tentang Ibn ‘Abbas tentang ayat,



"Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah."24.


Ia menjelaskan, "Ini adalah ayat terakhir yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Malaikat Jibril turun dan minta meletakannya setelah ayat ke dua ratus delapan puluh dalam Surah al-Baqarah."25
*

Ubbay bin Ka'b menjelaskan, "Kadang-kadang permulaan surah itu diwahyukan pada Nabi Muhammad, kemudian saya menuliskannya, dan wahyu yang lain turun pada beliau lalu berkata, "Ubbay! Tulislah ini dalam surah yang menyebut ini dan itu.' Dalam kesempatan lain wahyu diturunkan pada beliau dan saya menunggu perintah yang hendak diberi­kan sehingga beliau memberi tahu tempat yang sesuai dari suatu ayat.26
*

Zaid bin Thabit memberi penjelasan, "Sewaktu kami bersama Nabi Muhammad mengumpulkan Al-Qur'an kertas kulit beliau berkata, "Mudah-mudahan Sham mendapat berkah"27 Kemudian beliau ditanya, 'Mengapa demikian wahai Nabi Allah?' Beliau menjawab, 'Karena para Malaikat yang Maha Rahman telah melebarkan sayap mereka kepada­nya."28 Dalam hadith ini kita catat Nabi Muharnmad selalu melakukan pengawasan dalam pengumpulan dan susunan ayat-ayat Qur'an
*

Kita dapat melihat bukti yang sangat jelas bahwa bacaan surah dalam shalat lima waktu. Tidak boleh bacaan umum menyalahi urutan ayat-ayat yang telah disepakati dan tidak pernah terjadi peristiwa shalat berjamaah akan adanya perbedaan pendapat dengan imam tentang urutan ayat-ayat baik di masa Nabi Muhammad maupun sekarang. Nabi Muhammad kadang-kadang membaca satu surah sampai habis pada shalat jum'ah.29

Bukti lain dapat dilacak dari beberapa hadith yang mengatakan kepada sahabat telah mengenal permulaan dan akhiran surah-surah yang ada.

*

Nabi Muhammad memberi komentar kepada ‘Umar, "Akhir ayat-ayat dari Surah an-Nisa' akan dianggap cukup buatmu (dalam menyelesaikan masa]ah warisan). "30
*

Abu Mas'ud al-Badri memberi laporan bahwa Nabi Muhammad bersabda, 'Ayat terakhir dari Surah al-Baqarah dapat mencukupi bagi siapa saja yang membaca di waktu malam."31
*

Ibn `Abbas mengingatkan, "Sewaktu saya bermalam di rumah, Maimuna (istri Nabi Muhammad), saya mendengar beliau terbangun dari tidur lalu membaca sepuluh ayat terakhir dari Surah `Ali ‘Imran."32

REKAMAN DAN PENYUSUNAN AL-QUR'AN

The History of The Qur'anic Text hal 71 - 76

1. Selama Periode Mekah

Kendati diwahyukan secara lisan, Al-Qur'an sendiri secara konsisten menyebut sebagai kitab tertulis. Ini memberi petunjuk bahwa wahyu tersebut tercatat dalam tulisan. Pada dasarnya ayat-ayat Al-Qur'an tertulis sejak awal perkembangan Islam, meski masyarakat yang baru lahir itu masih menderita berbagai permasalahan akibat kekejaman yang dilancarkan oleh pihak kafir Quraish. Berikut cerita `Umar bin al-Khattab sejak ia masuk Islam yang akan kita pakai sebagai penjelasan masalah ini:

Suatu hari ‘Umar keluar rumah menenteng pedang terhunus hendak melibas leher Nabi Muhammad. Beberapa sahabat sedang berkumpul dalam sebuah rumah di bukit Safa. Jumlah mereka sekitar empat puluhan termasuk kaum wanita. Di antaranya adalah paman Nabi Muhammad, Hamza, Abu Bakr, 'All, dan juga lainnya yang tidak pergi berhijrah ke Ethiopia. Nu'aim secara tak sengaja berpapasan dan bertanya ke mana ‘Umar hendak pergi. "Saya hendak menghabisi Muhammad, manusia yang telah membuat orang Quraish khianat terhadap agama nenek moyang dan mereka tercabik-cabik serta ia (Muhammad) mencaci maki tata cara kehidupan, agama, dan tuhan-tuhan kami. Sekarang akan aku libas dia." "Engkau hanya akan menipu diri sendiri `Umar, katanya." "Jika engkau menganggap bahwa ban! `Abd Manaf mengizinkanmu menapak di bumi ini hendak memutus nyawa Muhammad, lebih baik pulang temui keluarga anda dan selesaikan permasalahan mereka." `Umar pulang sambil bertanya-tanya apa yang telah menimpa ke­luarganya. Nu'aim menjawab, "Saudara ipar, keponakan yang bernama Sa`id serta adik perempuanmu telah mengikuti agama baru yang dibawa Nabi Muhammad. Oleh karena itu, akan lebih baik jika anda kembali menghubungi mereka." `Umar cepat-cepat memburu iparnya di rumah, tempat Khabba sedang membaca Surah Taha dari sepotong tulisan Al-­Qur'an. Saat mereka dengar suara ‘Umar, Khabba lari masuk ke kamar kecil, sedang Fatima mengambil kertas kulit yang bertuliskan Al-Qur' an dan diletakkan di bawah pahanya... 1

Kemarahan ‘Umar semakin membara begitu mendengar saudara­saudaranya masuk Islam. Keinginan membunuh orang yang beberapa saat sebelum itu la tuju semakin menjadi jadi. Masalah utama dalam cerita ini berkaitan dengan kulit kertas bertulisan Al-Qur'an, Menurut Ibn 'Abbas ayat­ayat yang diturunkan di Mekah terekam dalam bentuk tulisan sejak dari sana,2 seperti dapat dilihat dalam ucapan az-Zuhri.3 'Abdullah bin Sa'd bin 'Abi as­Sarh, seorang yang terlibat dalam penulisan Al-Qur'an sewaktu dalam periode ini,4 dituduh oleh beberapa kalangan sebagai pemalsu ayat-ayat Al-Qur'an (suatu tuduhan yang seperti telah saya jelaskan sama sekali tak berdasar).5 Orang lain sebagai penulis resmi adalah Khalid bin Sa'id bin al-‘As di mana ia menjelaskan, "Saya orang pertama yang menulis 'Bismillah ar-Rahman ar­Rahim' (Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).6

Al-Kattani mencatat peristiwa ini: Sewaktu Rafi` bin Malik al-Ansari menghadiri baiah al-'Aqaba, Nab! Muhammad menyerahkan semua ayat-ayat yang diturunkan pada dasawarsa sebelumnya. Ketika kembali ke Madinah, Rafi` mengumpulkan semua anggota sukunya dan membacakan di depan mereka.7

2. Selama Periode Madinah

i. Penulis Wahyu Nabi Muhammad

Pada periode Madinah kita memiliki cukup banyak informasi termasuk sejumlah nama, lebih kurang enam puluh lima sahabat yang ditugaskan oleh Nabi Muhammad bertindak sebagai penulis wahyu. Mereka adalah Abban bin Sa'id, Abu Umama, Abu Ayyub al-Ansari, Abu Bakr as-Siddiq, Abu Hudhaifa, Abu Sufyan, Abu Salama, Abu 'Abbas, Ubayy bin Ka'b, al-Arqam, Usaid bin al-Hudair, Aus, Buraida, Bashir, Thabit bin Qais, Ja` far bin Abi Talib, Jahm bin Sa'd, Suhaim, Hatib, Hudhaifa, Husain, Hanzala, Huwaitib, Khalid bin Sa'id, Khalid bin al-Walid, az-Zubair bin al-`Awwam, Zubair bin Arqam, Zaid bin Thabit, Sa'd bin ar-Rabi`, Sa'd bin `Ubada, Sa'id bin Sa`id, Shurahbil bin Hasna, Talha, `Amir bin Fuhaira, `Abbas, `Abdullah bin al-Arqam, `Abdullah bin Abi Bakr, `Abdullah bin Rawaha, `Abdullah bin Zaid, `Abdullah bin Sa'd,

'Abdullah bin 'Abdullah, 'Abdullah bin 'Amr, 'Uthman bin 'Affan, Uqba, al­'Ala bin 'Uqba, 'All bin Abi Talib, 'Umar bin al-Khattab, 'Amr bin al-'As, Muhammad bin Maslama, Mu'adh bin Jabal, Mu'awiya, Ma'n bin 'Adi, Mu'aqib bin Mughira, Mundhir, Muhajir, dan Yazid bin Abi Sufyan.8


ii. Nabi Muhammad Mendiktekan AI-Qur' an

Saat wahyu turun, Nabi Muhammad secara rutin memanggil para penulis yang ditugaskan agar mencatat ayat itu.9 Zaid bin Thabit menceritakan sebagai ganti atau mewakili peranan dalam Nabi Muhammad, la sering kali dipanggil diberi tugas penulisan saat wahyu turun.10 Sewaktu ayat al-jihad turun, Nabi Muhammad memanggil Zaid bin Thabit membawa tinta dan alat tulis dan kemudian mendiktekannya; 'Amr bin Um-Maktum al-A'ma duduk menanyakan kepada Nabi Muhammad, "Bagaimana tentang saya? Karena saya sebagai orang yang buta." Dan kemudian turun ayat, "ghair uli al-darar"11 (bagi orang­orang yang bukan catat).12 Tampaknya tak ada bukti pengecekan ulang setelah mendiktekan. Saat tugas penulisan selesai, Zaid membaca ulang di depan Nabi Muhammad agar yakin tak ada sisipan kata lain yang masuk ke dalam teks.13

iii. Tradisi Penulisan Al-Qur'an di Kalangan Sahabat

Praktik yang biasa berlaku di kalangan para sahabat tentang penulisan AI­Qur'an, menyebabkan Nabi Muhammad melarang orang-orang menulis sesuatu darinya kecuali Al-Qur'an, "dan siapa yang telah menulis sesuatu dariku selain Al-Qur'an, maka la harus menghapusnya."14 Beliau ingin agar Al-Qur'an dan hadith tidak ditulis pada halaman kertas yang sama agar tidak terjadi campur aduk serta kekeliruan. Sebenarnya bagi mereka yang tak dapat menulis selalu hadir juga di masjid memegang kertas kulit dan minta orang lain secara suka rela mau menuliskan ayat Al-Qur'an.15 Berdasarkan kebiasaan Nabi Muhammad memanggil juru tulis ayat-ayat yang baru turun, kita dapat menarik anggapan bahwa pada masa kehidupan beliau seluruh Al-Qur'an sudah tersedia dalam bentuk tulisan.

3. Susunan Al-Qur'an

i. Susunan Ayat ke dalam Surah

Diakui secara umum bahwa susunan ayat dan surah dalam Al-Qur'an memiliki keunikan yang luar biasa. Susunannya tidak secara urutan saat wahyu diturunkan dan subjek bahasan. Rahasianya hanya Allah Yang Mahatahu, karena Dia sebagai pemilik kitab tersebut. Jika seseorang akan bertindak sebagai editor menyusun kembali kata-kata buku orang lain misalnya, mengubah urutan kalimat akan mudah memengaruhi seluruh isinya. Hasil akhir tidak dapat diberikan pada pengarang karena hanya sang pencipta yang berhak mengubah kata-kata dan materi guna menjaga hak-haknya.

Demikian halnya Kitab Allah, karena Dia sebagai pencipta tunggal clan Dia sendiri yang memiliki wewenang mutlak menyusun seluruh materi. Al­Qur'an sangat tegas dalam masalah ini:



"Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkan (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami menjelaskannya.”16


Maka guna menjelaskan isi kandungan ayat-ayat itu, Allah menugaskan Nabi Muhammad sebagai penerima mandat. Dalam hal ini Al-Qur' an memberi penjelasan,



"Dan Kami telah turunkan kepada engkau (Muhammad) berupa peringatan agar engkau menjelaskan kepada manusia apa-apa yang telah diturunkan pada mereka."17


Hak istimewa ini, Allah berikan wewenang atau hak otoritas pada Nabi Muhammad agar memberi penjelasan pada umatnya.18 Hanya Nabi Muhammad, melalui keistimewaan dan wahyu ketuhanan, yang dianggap mampu menyusun ayat-ayat ke dalam bentuk keunikan Al-Qur'an sesuai kehendak dan rahasia Allah. Bukan komunitas Muslim secara kolektif dan bukan pula perorangan memiliki legitimasi kata akhir dalam menyusun Kitab Allah.

Kitab Al-Qur'an mencakup surah-surah panjang dan yang terpendek terdiri atas 3 ayat, sedangkan paling panjang 286 ayat. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad memberi instruksi kepada para penulis tentang letak ayat pada setiap surah. `Uthman menjelaskan baik wahyu itu mencakup ayat panjang maupun satu ayat terpisah, Nabi Muhammad selalu memanggil penulisnya clan berkata, "Letakkan ayat-ayat tersebut ke dalam surah sepetrti yang beliau sebut."19 Zaid bin Thabit menegaskan, "Kami akan kumpulkan Al-Qur'an di depan Nabi Muhammad."20 Menurut `Uthman bin Abi al-'As, Malaikat Jibril menemui Nabi Muhammad memberi perintah akan penempatan ayat tertentu.21

*

’Uthman bin AM al-‘As melaporkan bahwa saat sedang duduk bersama Nabi Muhammad ketika beliau memalingkan padangan pada satu titik dan kemudian berkata, "Malaikat Jibril menemuiku dan meminta agar menempatkan ayat ini:


22 pada bagian surah tertentu.23
*

AI-Kalbi melaporkan dari Abu Sufyan tentang Ibn ‘Abbas tentang ayat,



"Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah."24.


Ia menjelaskan, "Ini adalah ayat terakhir yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Malaikat Jibril turun dan minta meletakannya setelah ayat ke dua ratus delapan puluh dalam Surah al-Baqarah."25
*

Ubbay bin Ka'b menjelaskan, "Kadang-kadang permulaan surah itu diwahyukan pada Nabi Muhammad, kemudian saya menuliskannya, dan wahyu yang lain turun pada beliau lalu berkata, "Ubbay! Tulislah ini dalam surah yang menyebut ini dan itu.' Dalam kesempatan lain wahyu diturunkan pada beliau dan saya menunggu perintah yang hendak diberi­kan sehingga beliau memberi tahu tempat yang sesuai dari suatu ayat.26
*

Zaid bin Thabit memberi penjelasan, "Sewaktu kami bersama Nabi Muhammad mengumpulkan Al-Qur'an kertas kulit beliau berkata, "Mudah-mudahan Sham mendapat berkah"27 Kemudian beliau ditanya, 'Mengapa demikian wahai Nabi Allah?' Beliau menjawab, 'Karena para Malaikat yang Maha Rahman telah melebarkan sayap mereka kepada­nya."28 Dalam hadith ini kita catat Nabi Muharnmad selalu melakukan pengawasan dalam pengumpulan dan susunan ayat-ayat Qur'an
*

Kita dapat melihat bukti yang sangat jelas bahwa bacaan surah dalam shalat lima waktu. Tidak boleh bacaan umum menyalahi urutan ayat-ayat yang telah disepakati dan tidak pernah terjadi peristiwa shalat berjamaah akan adanya perbedaan pendapat dengan imam tentang urutan ayat-ayat baik di masa Nabi Muhammad maupun sekarang. Nabi Muhammad kadang-kadang membaca satu surah sampai habis pada shalat jum'ah.29

Bukti lain dapat dilacak dari beberapa hadith yang mengatakan kepada sahabat telah mengenal permulaan dan akhiran surah-surah yang ada.

*

Nabi Muhammad memberi komentar kepada ‘Umar, "Akhir ayat-ayat dari Surah an-Nisa' akan dianggap cukup buatmu (dalam menyelesaikan masa]ah warisan). "30
*

Abu Mas'ud al-Badri memberi laporan bahwa Nabi Muhammad bersabda, 'Ayat terakhir dari Surah al-Baqarah dapat mencukupi bagi siapa saja yang membaca di waktu malam."31
*

Ibn `Abbas mengingatkan, "Sewaktu saya bermalam di rumah, Maimuna (istri Nabi Muhammad), saya mendengar beliau terbangun dari tidur lalu membaca sepuluh ayat terakhir dari Surah `Ali ‘Imran."32

SEJARAH AL QURAN

Mushaf ‘Utsmany.

Pelayanan para sahabat terhadap al-Qur'an pada masa Utsman adalah upaya yang jenius dan kita harus bersyukur karenanya. Sejak itu pintu bagi upaya perubahan atas wahyu lebih tertutup rapat, jutaan Muslim di segenap penjuru dunia kini dapat dengan tenang mengaji dan mempelajari al-Qur'an dengan bahasa yang sama (bahasa Arab); tulisan yang sama, huruf perhuruf, ayat perayat, surat persurat; maka ketika seorang Muslim Indonesia mengutip satu ayat, Muslim lain di penjuru dunia tidak akan mempertanyakan kutipan ayat tersebut, sebab mereka juga membaca ayat yang sama persis. Kutipan ayat sejak masa awal diturunkan hingga hari ini juga tidak akan didebat oleh siapapun karena tetap sama, tidak ada perubahan atau pun perbaikan. Kebersamaan itu terwujud menembus ruang dan waktu, bukankah itu suatu keistimewaan tersendiri bagi umat Islam.

Al-Qur'an yang dipakai oleh Muslim Syi'ah pun menggunakan Rasm Uthmani seperti yang dituturkan Nurcholish Madjid ketika mengutip penjelasan yang dimuat di dalam beberapa mushaf terbitan Iran, kutipan tersebut seperti berikut :

(Ini adalah al-Qur'an) dengan penulisan yang sangat bagus dan jelas, yang diambil berasal dari cara penulisan (rasm al-khathth) al-Qur'an yang asli dan tua yang dikenal dengan sebutan rasm al-mushhaf atau rasm 'Utsmani. Dan cara baca (qiraat)-nya berasal dari yang paling mu'tabar (absah), dari riwayat Hafsh dan Ashim, yan,g dari jurusan lain juga berasal dari Amir al-Mu'minin Ali (as.) dan dari jalan ini berasal dari pribadi Nabi yang mulia (s.a.w). Dalam memberi nomor ayat diambil berasal dari riwayat Abd Allah ibn Habib al­Sullami, dari Imam Ali ibn Abi Thalib (as), sehingga jumlah ayat itu ialah 6236 ayat. 48

Mushaf Imam Ali yang masih ada di Iran, disikapi dengan sangat bijak oleh Muslim Syiah dengan tetap menggunakan rasm Uthmani. Sehingga kreatifitas Ali bisa menjadi rujukan turunnya

surat secara kronologis, yang tentunya sangat berguna dalam arkeologi pemikiran keagamaan, tanpa mengubah susunan yang ada. Susunan yang sudah dihafal sejak masa awal ini menggambarkan cara penyajian sebuah teks yang agung.

Gambar Mushaf Rasm Utsmani

Mushaf Uthmani yang dikirim ke beberapa wilayah Islam pada masa khalifah Utsman salah satunya kini masih ada di Tashkent Uzbekistan, seperti yang tampak pada foto di atas. Mushhaf tersebut disimpan oleh "The Muslim Board of Uzbekistan'; sebuah lembaga Islam Uzbekistan yang berdomisili di 103, Zarkaynar street, 700002, Tashkent, Uzbekistan, Telpon: (7+3712) 40.08.41/40.39.33. Mushaf ini menjadi milik dan kebanggaan Uzbekistan, dan perawatannya selain oleh lembaga di atas juga oleh Komite Keagamaan pemerintah Uzbekistan.

Mushaf Utsman ini ditulis di atas kulit, dengan ukuran 53 x 62 cm, setebal ± 250 halaman, dan ditulis dengan khat Kufi. 50 halaman dari manuskrip ini ditemukan berada di tangan colektor di London 2 abad yang lalu. Sedang manuskrip Mushaf Utsman yang lain berada di Sana'a dan di Kairo.

Tentang Mushaf Utsman yang berada di Tashkent menurut riwayat yang berkembang di daerah tersebut, terdapat dua versi tentang masuknya Mushaf tersebut dari tempat penulisannya di Madinah.

Versi I: Kerabat dari Khalifah Utsman membawa al­-Qur'an tersebut ke Maverannahr (Maa waraa'a an-nahr) saat terjadi fitnah dalam pemerintahannya di Madinah.

Versi II: Ali bin Abi Thalib membawa Mushaf tersebut ke Kufa, dari sana Amir Taimur membawanya ke Samarkand saat kembali dari penyerangan ke Irak.

Pada tahun 1868 Mushaf Utsman ini dikirim ke Imperium Rusia oleh Jendral Von Kaufman dan disimpan di Perpustakaan Umum di St. Petersburg. Setelah revolusi Oktober 1917 kaum Muslim Kazan membawa kembali Mushaf tersebut ke daerah mereka. Perselisihan seringkali terjadi antara Muslim Kazan dan Muslim Uzbekistan. Akibatnya, manuskrip tersebut dikembalikan ke Tashkent 1924. Disimpan di musium sejarah hingga tahun 1989, hingga akhirnya diberikan kepada Majlis Muslim Uzbekistan.49

Catatan

Ibarat sebuah kue, al-Qur'an telah dinikmati oleh umat Muslim sejak diturunkan hingga hari ini, sementara umat lain sibuk memperkarakan dari mana asalnya. Al-Qur'an tak henti­ hentinya dikaji oleh umatnya (kini bahkan orientalis semakin banyak yang mengkaji al-Qur'an), dan para penentangnya juga tidak pernah berhenti menghujat. Kini, tinggal bagaimana sikap kita sebagai umat yang di amanati al-Qur'an. Amat disayangkan jika umat Muslim ikut sibuk memperkarakan resep dan pembuamya, padahal kue di atas perjamuan tersebut belum juga habis dan tidak akan habis, apalagi kadaluarsa. Isyarat-isyarat di dalamnya selalu aktual, isyarat yang 14 abad lalu belum dipahami oleh umat Muslim kini berkat kemajuan teknologi dapat mereka saksikan maknanya, tidak hanya memahaminya.

Berkat usaha para sahabat Rasulullah yang melakukan standarisasi al-Qur'an umat Muslim lebih menekankan pada penggalian kandungan al-Qur'an ketimbang memperdebatkan Sejarah penulisannya. Perbedaan pendapat dikalangan umat Muslim dalam kajian ulum al-Qur'an lebih baik kita pahami sebagai kekayaan khazanah intelektual. Coba bayangkan kalau banyak versi al-Qur'an, masing-masing saling mengunggulkan kebenarannya sendiri sementara yang diperdebatkan belum habis dikaji. Standarisasi yang dilakukan oleh Uthman di setujui oleh para sahabat. Imam Ali yang juga menulis mushaf (pribadi) memuji tindakan yang diambil oleh sahabat Uthman. Apakah mungkin para sahabat yang sangat jujur, kritis, pemalu (seperti Uthman) melakukan kebohongan publik ? Khalifah Uthman sendiri yang oleh Dr. Robert Morey disudutkan bahkan pada masalah pribadi beliau adalah salah satu sahabat yang oleh Rasulullah disebut sebagai salah satu penghuni surga -selain sembilan lainnya-.

Ide penulisan ulang al-Qur'an sesuai kehendak masyarakat modern, yang justru keluar dari kalangan Muslim, adalah upaya membangun hotel ditengah danau. Kenapa tidak membangun hotel disamping danau, sehingga banyak orang yang menikmati dan mungkin mengikuti. Ulama' terdahulu sudah mencontohkan pembangunan hotel berbentuk tafsir, asbab an-Nuzul, i'rab al­Qur'an dan lain-lainnya yang terhitung. Hotel-hotel itu tidak pernah kosong, hingga saat ini masih banyak yang datang mengkajinya, bahkan direnovasi dengan bermacam-macam bahasa. Suatu saat nanti kita hanya ditanya seberapa banyak yang sudah kita amalkan dari ajaran itu.

Penyudutan orientalis sefiacam Dr. Robert Morey terhadap al-Qur'an tidak lepas dari tradisi Kristen dalam memandang Bibel yang hanya disebut sebagai "karangan", kita bisa melihat langsung di Bibel bagaimana masing-masing Injil diberi judul "Karangan". Hal itu sangat dimaklumi karena Bibel (Taurat dan Injil) sampai ketangan mereka setelah banyak peralihan bahasa dan yang terakhir adalah berbahasa Latin Romawi. Dari sisi materipun banyak ajaran yang tidak mungkin dipakai. Bagaimana mungkin sebuah kitab suci melecehkan 'tuhan' dan nabinya sendiri, belum lagi ayat-ayat porno. Itulah sebabnya tidak heran jika banyak dari mereka yang jujur, menyatakan bahwa ajaran yang sebenarnya dari Nabi Isa As. telah diturunkan Allah melalui Nabi Muhammad Saw.

SEJARAH AL QURAN

Mushaf ‘Utsmany.

Pelayanan para sahabat terhadap al-Qur'an pada masa Utsman adalah upaya yang jenius dan kita harus bersyukur karenanya. Sejak itu pintu bagi upaya perubahan atas wahyu lebih tertutup rapat, jutaan Muslim di segenap penjuru dunia kini dapat dengan tenang mengaji dan mempelajari al-Qur'an dengan bahasa yang sama (bahasa Arab); tulisan yang sama, huruf perhuruf, ayat perayat, surat persurat; maka ketika seorang Muslim Indonesia mengutip satu ayat, Muslim lain di penjuru dunia tidak akan mempertanyakan kutipan ayat tersebut, sebab mereka juga membaca ayat yang sama persis. Kutipan ayat sejak masa awal diturunkan hingga hari ini juga tidak akan didebat oleh siapapun karena tetap sama, tidak ada perubahan atau pun perbaikan. Kebersamaan itu terwujud menembus ruang dan waktu, bukankah itu suatu keistimewaan tersendiri bagi umat Islam.

Al-Qur'an yang dipakai oleh Muslim Syi'ah pun menggunakan Rasm Uthmani seperti yang dituturkan Nurcholish Madjid ketika mengutip penjelasan yang dimuat di dalam beberapa mushaf terbitan Iran, kutipan tersebut seperti berikut :

(Ini adalah al-Qur'an) dengan penulisan yang sangat bagus dan jelas, yang diambil berasal dari cara penulisan (rasm al-khathth) al-Qur'an yang asli dan tua yang dikenal dengan sebutan rasm al-mushhaf atau rasm 'Utsmani. Dan cara baca (qiraat)-nya berasal dari yang paling mu'tabar (absah), dari riwayat Hafsh dan Ashim, yan,g dari jurusan lain juga berasal dari Amir al-Mu'minin Ali (as.) dan dari jalan ini berasal dari pribadi Nabi yang mulia (s.a.w). Dalam memberi nomor ayat diambil berasal dari riwayat Abd Allah ibn Habib al­Sullami, dari Imam Ali ibn Abi Thalib (as), sehingga jumlah ayat itu ialah 6236 ayat. 48

Mushaf Imam Ali yang masih ada di Iran, disikapi dengan sangat bijak oleh Muslim Syiah dengan tetap menggunakan rasm Uthmani. Sehingga kreatifitas Ali bisa menjadi rujukan turunnya

surat secara kronologis, yang tentunya sangat berguna dalam arkeologi pemikiran keagamaan, tanpa mengubah susunan yang ada. Susunan yang sudah dihafal sejak masa awal ini menggambarkan cara penyajian sebuah teks yang agung.

Gambar Mushaf Rasm Utsmani

Mushaf Uthmani yang dikirim ke beberapa wilayah Islam pada masa khalifah Utsman salah satunya kini masih ada di Tashkent Uzbekistan, seperti yang tampak pada foto di atas. Mushhaf tersebut disimpan oleh "The Muslim Board of Uzbekistan'; sebuah lembaga Islam Uzbekistan yang berdomisili di 103, Zarkaynar street, 700002, Tashkent, Uzbekistan, Telpon: (7+3712) 40.08.41/40.39.33. Mushaf ini menjadi milik dan kebanggaan Uzbekistan, dan perawatannya selain oleh lembaga di atas juga oleh Komite Keagamaan pemerintah Uzbekistan.

Mushaf Utsman ini ditulis di atas kulit, dengan ukuran 53 x 62 cm, setebal ± 250 halaman, dan ditulis dengan khat Kufi. 50 halaman dari manuskrip ini ditemukan berada di tangan colektor di London 2 abad yang lalu. Sedang manuskrip Mushaf Utsman yang lain berada di Sana'a dan di Kairo.

Tentang Mushaf Utsman yang berada di Tashkent menurut riwayat yang berkembang di daerah tersebut, terdapat dua versi tentang masuknya Mushaf tersebut dari tempat penulisannya di Madinah.

Versi I: Kerabat dari Khalifah Utsman membawa al­-Qur'an tersebut ke Maverannahr (Maa waraa'a an-nahr) saat terjadi fitnah dalam pemerintahannya di Madinah.

Versi II: Ali bin Abi Thalib membawa Mushaf tersebut ke Kufa, dari sana Amir Taimur membawanya ke Samarkand saat kembali dari penyerangan ke Irak.

Pada tahun 1868 Mushaf Utsman ini dikirim ke Imperium Rusia oleh Jendral Von Kaufman dan disimpan di Perpustakaan Umum di St. Petersburg. Setelah revolusi Oktober 1917 kaum Muslim Kazan membawa kembali Mushaf tersebut ke daerah mereka. Perselisihan seringkali terjadi antara Muslim Kazan dan Muslim Uzbekistan. Akibatnya, manuskrip tersebut dikembalikan ke Tashkent 1924. Disimpan di musium sejarah hingga tahun 1989, hingga akhirnya diberikan kepada Majlis Muslim Uzbekistan.49

Catatan

Ibarat sebuah kue, al-Qur'an telah dinikmati oleh umat Muslim sejak diturunkan hingga hari ini, sementara umat lain sibuk memperkarakan dari mana asalnya. Al-Qur'an tak henti­ hentinya dikaji oleh umatnya (kini bahkan orientalis semakin banyak yang mengkaji al-Qur'an), dan para penentangnya juga tidak pernah berhenti menghujat. Kini, tinggal bagaimana sikap kita sebagai umat yang di amanati al-Qur'an. Amat disayangkan jika umat Muslim ikut sibuk memperkarakan resep dan pembuamya, padahal kue di atas perjamuan tersebut belum juga habis dan tidak akan habis, apalagi kadaluarsa. Isyarat-isyarat di dalamnya selalu aktual, isyarat yang 14 abad lalu belum dipahami oleh umat Muslim kini berkat kemajuan teknologi dapat mereka saksikan maknanya, tidak hanya memahaminya.

Berkat usaha para sahabat Rasulullah yang melakukan standarisasi al-Qur'an umat Muslim lebih menekankan pada penggalian kandungan al-Qur'an ketimbang memperdebatkan Sejarah penulisannya. Perbedaan pendapat dikalangan umat Muslim dalam kajian ulum al-Qur'an lebih baik kita pahami sebagai kekayaan khazanah intelektual. Coba bayangkan kalau banyak versi al-Qur'an, masing-masing saling mengunggulkan kebenarannya sendiri sementara yang diperdebatkan belum habis dikaji. Standarisasi yang dilakukan oleh Uthman di setujui oleh para sahabat. Imam Ali yang juga menulis mushaf (pribadi) memuji tindakan yang diambil oleh sahabat Uthman. Apakah mungkin para sahabat yang sangat jujur, kritis, pemalu (seperti Uthman) melakukan kebohongan publik ? Khalifah Uthman sendiri yang oleh Dr. Robert Morey disudutkan bahkan pada masalah pribadi beliau adalah salah satu sahabat yang oleh Rasulullah disebut sebagai salah satu penghuni surga -selain sembilan lainnya-.

Ide penulisan ulang al-Qur'an sesuai kehendak masyarakat modern, yang justru keluar dari kalangan Muslim, adalah upaya membangun hotel ditengah danau. Kenapa tidak membangun hotel disamping danau, sehingga banyak orang yang menikmati dan mungkin mengikuti. Ulama' terdahulu sudah mencontohkan pembangunan hotel berbentuk tafsir, asbab an-Nuzul, i'rab al­Qur'an dan lain-lainnya yang terhitung. Hotel-hotel itu tidak pernah kosong, hingga saat ini masih banyak yang datang mengkajinya, bahkan direnovasi dengan bermacam-macam bahasa. Suatu saat nanti kita hanya ditanya seberapa banyak yang sudah kita amalkan dari ajaran itu.

Penyudutan orientalis sefiacam Dr. Robert Morey terhadap al-Qur'an tidak lepas dari tradisi Kristen dalam memandang Bibel yang hanya disebut sebagai "karangan", kita bisa melihat langsung di Bibel bagaimana masing-masing Injil diberi judul "Karangan". Hal itu sangat dimaklumi karena Bibel (Taurat dan Injil) sampai ketangan mereka setelah banyak peralihan bahasa dan yang terakhir adalah berbahasa Latin Romawi. Dari sisi materipun banyak ajaran yang tidak mungkin dipakai. Bagaimana mungkin sebuah kitab suci melecehkan 'tuhan' dan nabinya sendiri, belum lagi ayat-ayat porno. Itulah sebabnya tidak heran jika banyak dari mereka yang jujur, menyatakan bahwa ajaran yang sebenarnya dari Nabi Isa As. telah diturunkan Allah melalui Nabi Muhammad Saw.

Minggu, 16 Mei 2010

Sami Yusuf - The Creator .mp3
Found at bee mp3 search engine

Minggu, 09 Mei 2010

Inilah Muhammad A - Z

A. Artikulasikan - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, meskipun tidak dapat membaca atau menulis sepanjang seluruh hidupnya, mampu mengekspresikan diri dalam bentuk yang jelas dan tegas dan dalam bahasa Arab terbaik klasik.

B. Brave - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, dipuji karena keberaniannya dan keberanian selama dan setelah hidupnya oleh para pengikutnya dan lawan sama. Dia selalu menjadi inspirasi bagi Muslim dan bahkan non-muslim sepanjang abad.

C. sopan - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, selalu membuat perasaan orang lain di depan sendiri dan yang paling sopan semesta alam dan yang terbaik dari tamu mana pun ia pergi.

D. Dedicated - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, bertekad untuk melaksanakan misi-Nya dan hadir dengan pesan yang telah dikirim, ke seluruh dunia.

E. fasih - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, mengklaim bahwa ia tidak seorang penyair, namun ia bisa mengekspresikan dirinya dengan cara yang paling singkat, paling sedikit menggunakan kata-kata dalam cara yang paling klasik. Kata-katanya masih dikutip oleh jutaan Muslim dan non-Muslim hari ini di mana-mana.

F. Friendly - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, tercatat untuk menjadi yang paling ramah dan perhatian dari semua orang yang mengenalnya.

G. murah - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, paling murah hati dengan harta dan tidak pernah ingin menyembunyikan apa pun jika ada orang yang membutuhkan. Ini benar adanya emas, perak, hewan dan bahkan makanan dan minuman.

H. ramah - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, memang, tercatat paling murah hati semesta alam dan mengajar teman-temannya dan pengikutnya untuk menjadi yang terbaik dari host untuk semua tamu mereka sebagai bagian dari agama mereka.

I. Intelligent - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, telah dinyatakan oleh banyak komentator yang telah mempelajari hidupnya dan tindakan, untuk menjadi yang paling cerdas dari semua orang yang pernah hidup.

J. Just - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, yang paling jujur dan adil dalam semua urusan-Nya. Apakah dalam bisnis atau dalam memberikan penilaian dalam hal apapun, dia berlatih keadilan di semua tingkatan.

K. Kebaikan - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, baik hati dan penuh perhatian kepada semua orang yang ia temui. Dia lelah sebaik-baiknya untuk menyajikan pesan ibadah Sang Pencipta bukan ciptaan untuk semua ia bertemu di paling baik fashion dan cara yang paling perhatian.

L. Loving - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, adalah yang paling cinta terhadap Allah dan kepada anggota keluarganya, teman-teman, sahabat dan bahkan mereka yang tidak menerima pesan, tapi tetap damai kepadanya dan para pengikutnya.

M. Messenger Mercy - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, yang menyatakan dalam Quran oleh Allah, sebagai yang dikirim ke seluruh dunia sebagai "rahmat bagi semua umat manusia dan jin."

N. Noble - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, adalah yang paling mulia dan terkemuka dari semua orang. Semua orang tahu karakter yang bagus dan latar belakang terhormat.

O. "Kesatuan" - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, yang paling terkenal proklamasi tentang Keesaan "Allah" atau monoteisme (disebut "Tauhid" dalam bahasa Arab).

P. Pasien - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, adalah yang paling sabar sabar dan di semua pengadilan dan ia hidup melalui tes.

T. Quiet - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, sering sangat tenang dan tidak pernah terdengar menjadi sombong, keras atau menjengkelkan pada setiap kesempatan.

R. akal - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, paling pintar dan banyak akal dalam menangani bahkan yang paling serius kesulitan dan masalah-masalah dia dan teman-temannya.

S. langsung - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, dikenal oleh semua untuk berbicara langsung dengan subjek dan tidak memelintir hal-hal di sekitar dalam sambutannya. Dia juga menggunakan jumlah minimal verbiage dan dianggap berbicara berlebihan akan sia-sia dan tidak produktif.

T. bijaksana - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, adalah yang paling lembut dan bijaksana dalam urusannya dengan orang-orang. Dia tidak pernah menggaruk martabat seseorang, meskipun orang-orang kafir sering menghina dia dan difitnah dia.

U. tiada bandingan - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, dikenal di seluruh dunia saat ini sebagai orang yang paling mempengaruhi kehidupan begitu banyak orang selama zamannya dan untuk semua waktu yang akan datang.

V. Valiant - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, memberi arti baru untuk kata pemberani dan dia selalu yang paling terhormat dalam semua urusan-Nya, apakah membela hak-hak anak yatim atau menjaga kehormatan janda atau berjuang untuk mereka yang kesusahan . Dia tidak merasa terintimidasi ketika kalah dalam pertempuran, dan ia tidak berpaling dari tugas-tugasnya dalam melindungi dan membela kebenaran dan kebebasan.

W. Wali - Kata bahasa Arab, "Wali" (jamak adalah owliya) adalah agak sulit untuk membawa ke dalam bahasa Inggris tanpa penjelasan. Untuk alasan ini saya memutuskan untuk meninggalkan itu dalam bahasa Arab dan tawaran dari satu pemahaman sederhana saya tentang aspek yang paling penting dari karakter dan kepribadian Nabi Muhammad, kedamaian dan berkat-berkat akan dia. Ada yang mengatakan kata artinya; "pelindung" dan lain-lain mengatakan "manis" atau "orang-orang dalam yang Anda menaruh kepercayaan penuh dan semuanya menceritakan" seperti Katolik mungkin dilakukan dengan imam mereka. Sementara yang lain hanya menawarkan kata "teman" Ketika mendiskusikan hal ini dengan salah satu guru tercinta, Salim Morgan, dia mengatakan padaku artinya mungkin lebih mendekati kata Inggris, "sekutu.." Ini mungkin, jauh lebih dekat dalam arti karena ketika seseorang memberikan janji mereka setia kepada seseorang yang dia sedang orang itu sebagai "Wally" dan ini disebut memberikan "bay'ah" dalam bahasa Arab. Allah memberitahu kita Quran tidak mengambil orang-orang Yahudi dan Kristen sebagai "owliya" di tempat Allah. Meskipun kita memahami Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) adalah paling dekat dengan kita dalam iman, pada saat yang sama kita diperintahkan di sini tidak mengambil orang sebagai "pengakuan kami" atau "sekutu intim" atau "satu kepada siapa kita berikan kami janji kesetiaan "di tempat Allah atau Rasul-Nya, Muhammad, perdamaian, dan berkat-berkat akan dia. Nabi, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, adalah contoh hidup yang paling dapat dipercaya dan setia dari semua manusia yang pernah hidup di bumi ini. Apa pun yang disebutkan kepadanya dalam keyakinan tidak akan pernah membeberkan maupun bersama-sama dengan orang lain. Dan ketika ia diletakkan di tempat otoritas atau "Wali" atas rakyat, mereka menemukan dia menjadi yang terbaik dari yang bisa dipercaya.

X. "X" - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, tidak bisa baca tulis, bahkan namanya sendiri. Di dunia sekarang ini ia harus menggunakan "X" untuk "menandatangani" dokumen. Dia menggunakan cincin dipakai di jari kelingking tangan kanannya untuk menutup dokumen atau surat yang dikirim ke para pemimpin negeri-negeri lain.

Y. Menghasilkan - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, akan menghasilkan keinginan sendiri dan mengorbankan ide-ide sendiri demi Allah apa pun yang ditujukan kepadanya. Sementara mempertimbangkan pendapat dari para pengikutnya, ia sering menerima ide-ide mereka atas sendiri, lebih memilih untuk menghasilkan mendukung orang lain sebanyak mungkin.

Tekun Z. - Muhammad, kedamaian dan berkah selalu menyertainya, adalah yang paling bersemangat dari semua nabi Allah, dalam menjalankan misinya untuk "Damai melalui penyerahan dengan kehendak Allah." Dia benar-benar yang paling antusias dalam hal untuk menyampaikan pesan yang ia telah dipercayakan oleh Allah; pesan dari "Laa illa allah elaha-, Muhammadar-Rasoolulah" (Tidak ada patut disembah, kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah).

Alief. "Ajeeb" (AMAZING) - Kami tidak bisa menolak kesempatan untuk satu surat lagi - bahkan jika itu adalah huruf pertama dari abjad Arab ("|" alief).
Muhammad benar-benar luar biasa dalam segala hal. Dia menyampaikan pesan secara lengkap dan total kehidupan, meliputi segala sesuatu dari seseorang waktu bangun sampai waktu untuk tidur dan dari cradle ke liang kubur. Dan jika ada orang yang mengikuti Jalan Hidup ("deen" dalam bahasa Arab), mereka akan mencapai keberhasilan terbesar di kehidupan ini dan keberhasilan terbesar dalam Kehidupan Next juga.

Senin, 03 Mei 2010

Yesus Akan Kembali

(Ingatlah) ketika malaikat berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari-Nya, namanya al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat
dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)(Surat Ali Imran: 45)

Daftar Blog Saya